Boleh tidak, aku bertanya pada waktu?
Pernahkah dia lelah mengikuti isi kepalaku
Atau sejenak berhenti saat ku berlalu
Boleh tidak aku bertanya pada kepalaku?
Apakah sering ada yang terlewat dalam pikirku
Atau sedikit hilang dari kesadaranku
Boleh tidak aku bertanya pada hatiku?
Apakah dia berhubungan baik dengan kepalaku
Ataukah ada suatu hal yang aku tidak tahu
Boleh tidak aku berdiri diantara hati, kepala dan waktu?
Dan Kamu.
Untuk merangkul suatu yang semestinya disitu.
Rabu, 10 Oktober 2012
Minggu, 22 Juli 2012
Tetap disini
Kuberikan udara pagiku untukmu
Ditambah 5 menit waktu diamku sesaat setelah bangun
Kalau perlu kau ambil juga teh manisku
Dan air hangat untuk mandiku
Masih kurang juga?
Kuberikan jam makan siangku
Ditambah kudapan favoritku sampai gigitan terakhir
Kalau perlu habiskan sisa kupon makan siangku
Masih meminta lebih?
Kuberikan waktu santaiku di akhir pekan
Ditambah waktuku kencan dan jalan-jalan
Kalau perlu kau bawa mobilku dengan bensin penuh
Karena aku tak sanggup berdiri tanpamu
Karena aku tak mampu berjalan tanpamu
Tetap disini dan aku tak merasa kehilangan apapun
Ditambah 5 menit waktu diamku sesaat setelah bangun
Kalau perlu kau ambil juga teh manisku
Dan air hangat untuk mandiku
Masih kurang juga?
Kuberikan jam makan siangku
Ditambah kudapan favoritku sampai gigitan terakhir
Kalau perlu habiskan sisa kupon makan siangku
Masih meminta lebih?
Kuberikan waktu santaiku di akhir pekan
Ditambah waktuku kencan dan jalan-jalan
Kalau perlu kau bawa mobilku dengan bensin penuh
Karena aku tak sanggup berdiri tanpamu
Karena aku tak mampu berjalan tanpamu
Tetap disini dan aku tak merasa kehilangan apapun
Sabtu, 21 Juli 2012
Ijinkan ku Meminta
Ijinkanku meminta
Sedikit ruang di hatimu tanpa goresan luka
dan masih merah alami tanpa pewarna
Untuk ku tata sedemikian rupa
Agar nyaman ditinggali atau sedikitnya dilihat
Oleh siapapun yang datang
Dengan hati penuh harapan nyata
Sedikit ruang di hatimu tanpa goresan luka
dan masih merah alami tanpa pewarna
Untuk ku tata sedemikian rupa
Agar nyaman ditinggali atau sedikitnya dilihat
Oleh siapapun yang datang
Dengan hati penuh harapan nyata
Jumat, 20 Juli 2012
Hidup itu Sederhana
Hidup itu sederhana
Kalau tak pacaran kita sendiri
Kalau tak rindu kita lupa
Kalau tak cinta kita benci
Hidup itu sederhana
Kalau tak lurus kita belok
Kalau tak berhasil kita gagal
Kalau tak tertawa kita menangis
Hidup itu sederhana
Ada digital ada analog
Ada hitam ada putih
Ada kanan ada kiri
Yang buat susah, adalah jalan pikirmu
Membuat ada suatu yang diantara
Kalau tak pacaran kita sendiri
Kalau tak rindu kita lupa
Kalau tak cinta kita benci
Hidup itu sederhana
Kalau tak lurus kita belok
Kalau tak berhasil kita gagal
Kalau tak tertawa kita menangis
Hidup itu sederhana
Ada digital ada analog
Ada hitam ada putih
Ada kanan ada kiri
Yang buat susah, adalah jalan pikirmu
Membuat ada suatu yang diantara
Kamis, 19 Juli 2012
Menghilang diantara Waktu
Dirimu menghilang tanpa ragu
Seiring rasa yang tertutup abu
Antara hari dan minggu
Antara jarak dan waktu
Tak ada yang kehilangan
Tak ada yang mencari
Jejakmu perlahan terhapus
Seakan tak pernah memberi arti
Dirimu menghilang diantara waktu
Yang tak beri celah tuk mengadu
Seiring rasa yang tertutup abu
Antara hari dan minggu
Antara jarak dan waktu
Tak ada yang kehilangan
Tak ada yang mencari
Jejakmu perlahan terhapus
Seakan tak pernah memberi arti
Dirimu menghilang diantara waktu
Yang tak beri celah tuk mengadu
Rabu, 18 Juli 2012
10 Jari Bertujuan
Ada 10 jari di tanganku
Dan semua punya tujuan,
Telunjuk kiriku ditujukan buat kamu,
Si orang pesimis
Jari tengah kiriku ditujukan buat kamu,
Si penikam dari belakang
Kelingking kiriku ditujukan buat kamu,
Si bermuka dua
Jempol kiriku ditujukan buat kamu,
Si pengambil rejeki orang
Jari manis kiriku ditujukan buat kamu,
Si masa lalu yang kesiangan
Tapi Tuhan itu adil,
DiciptakanNya tangan kanan agar seimbang,
Maka...
Telunjuk kananku ditujukan buat kamu,
Si yang bisa diandalkan
Jari tengah kananku ditujukan buat kamu,
Si pencetus ide-ide brilian
Kelingking kananku ditujukan buat kamu,
Si sahabat setia
Jempol kananku ditujukan buat kamu,
Si pemimpin yang bijaksana
Jari manis kananku ditujukan buat kamu,
Si penentu arahku, kini dan seterusnya
Dan semua punya tujuan,
Telunjuk kiriku ditujukan buat kamu,
Si orang pesimis
Jari tengah kiriku ditujukan buat kamu,
Si penikam dari belakang
Kelingking kiriku ditujukan buat kamu,
Si bermuka dua
Jempol kiriku ditujukan buat kamu,
Si pengambil rejeki orang
Jari manis kiriku ditujukan buat kamu,
Si masa lalu yang kesiangan
Tapi Tuhan itu adil,
DiciptakanNya tangan kanan agar seimbang,
Maka...
Telunjuk kananku ditujukan buat kamu,
Si yang bisa diandalkan
Jari tengah kananku ditujukan buat kamu,
Si pencetus ide-ide brilian
Kelingking kananku ditujukan buat kamu,
Si sahabat setia
Jempol kananku ditujukan buat kamu,
Si pemimpin yang bijaksana
Jari manis kananku ditujukan buat kamu,
Si penentu arahku, kini dan seterusnya
Selasa, 17 Juli 2012
Kamu itu apa?
Kamu itu apa?
Mengambil setengah hariku tanpa belas kasihan
Dan separuh nasiku dari porsi biasa
Kamu itu apa?
Membawa seperempat berat badanku
Walau, yang ini tak apa aku rela
Kamu itu apa?
Mengacak-acak tumpukan kertas di mejaku
Dan membuat semua pekerjaan sia sia
Kamu itu apa?
Membuatku setengah gila atau setengah sadar
Membawa pikiranku setengah ada, setengah kemana
Jadi, kamu itu apa sih?
Mengambil setengah hariku tanpa belas kasihan
Dan separuh nasiku dari porsi biasa
Kamu itu apa?
Membawa seperempat berat badanku
Walau, yang ini tak apa aku rela
Kamu itu apa?
Mengacak-acak tumpukan kertas di mejaku
Dan membuat semua pekerjaan sia sia
Kamu itu apa?
Membuatku setengah gila atau setengah sadar
Membawa pikiranku setengah ada, setengah kemana
Jadi, kamu itu apa sih?
Senin, 16 Juli 2012
Imajinasi Semu
Kamu tak nyata
Kamu seperti gas yang tak bisa kugenggam
Atau seperti air yang perlahan keluar dari sela jemari
Wujudmu tak jelas, tak berwarna namun berbau
Kadang kamu hadir selintas di pikiran
Mengacak-acak tatanan yang sudah rapih
Atau justru merapihkan sudut yang berantakan
Kamu masuk dan keluar tanpa tanda pengenal
Ingin aku hadang kamu sesaat
Agar tentukan identitas kamu yang sebenarnya
Paspor hijau atau biru, atau imigran gelap
Setidaknya, kamu bukan sekedar imajinasiku yang semu
Kamu seperti gas yang tak bisa kugenggam
Atau seperti air yang perlahan keluar dari sela jemari
Wujudmu tak jelas, tak berwarna namun berbau
Kadang kamu hadir selintas di pikiran
Mengacak-acak tatanan yang sudah rapih
Atau justru merapihkan sudut yang berantakan
Kamu masuk dan keluar tanpa tanda pengenal
Ingin aku hadang kamu sesaat
Agar tentukan identitas kamu yang sebenarnya
Paspor hijau atau biru, atau imigran gelap
Setidaknya, kamu bukan sekedar imajinasiku yang semu
Minggu, 15 Juli 2012
Kau Lebih dari Sekedar Itu
Dimatamu,
Detik adalah celah tuk melaju
Dimatamu,
Tangis adalah awal tuk tersenyum
Dimatamu,
Peluh adalah nyawa tuk bertarung
Dimatamu,
Terkadang langit terasa terlalu tinggi untuk kau rengkuh
Dimatamu,
Kau hanya bagian kecil dari hidupku
Dimataku,
Kau lebih dari sekedar itu
Kau adalah arah kemana ku akan menuju
Detik adalah celah tuk melaju
Dimatamu,
Tangis adalah awal tuk tersenyum
Dimatamu,
Peluh adalah nyawa tuk bertarung
Dimatamu,
Terkadang langit terasa terlalu tinggi untuk kau rengkuh
Dimatamu,
Kau hanya bagian kecil dari hidupku
Dimataku,
Kau lebih dari sekedar itu
Kau adalah arah kemana ku akan menuju
Sabtu, 14 Juli 2012
Tak Perlu Bernada
Hanya melihat gerikmu
Merapikan rambut atau kerah kemeja
Sesekali mengambil handphone
Atau melihat keluar jendela
Hanya mendengar senandungmu
Diiringi sayup musik di belakang
Sesekali komentar apa yang terjadi di luar
Atau iklan radio yang keterusan
Tak perlu banyak kata kita bicara
Tak perlu bernada juga kita bersuara
Cukup waktu untuk saling tahu
Cukup rasa untuk tak saling meragu
Merapikan rambut atau kerah kemeja
Sesekali mengambil handphone
Atau melihat keluar jendela
Hanya mendengar senandungmu
Diiringi sayup musik di belakang
Sesekali komentar apa yang terjadi di luar
Atau iklan radio yang keterusan
Tak perlu banyak kata kita bicara
Tak perlu bernada juga kita bersuara
Cukup waktu untuk saling tahu
Cukup rasa untuk tak saling meragu
Jumat, 13 Juli 2012
Hanya Sebatas Rindu
Ingin bertanya
Akan apa warnamu kini
Masih biru apa sudah berganti
Ingin mendengar
Apa tangga nadamu kini
Masih dominant apa sedikit diminish
Ingin melihat
Apa gaya andalanmu kini
Masih messy tapi sexy atau sudah sedikit rapih
Tak apa, tak penting kau hiraukan
Tak perlu angkat bicara atas keadaan
Aku hanya sebatas rindu
Yang tak perlu kau rengkuh
Akan apa warnamu kini
Masih biru apa sudah berganti
Ingin mendengar
Apa tangga nadamu kini
Masih dominant apa sedikit diminish
Ingin melihat
Apa gaya andalanmu kini
Masih messy tapi sexy atau sudah sedikit rapih
Tak apa, tak penting kau hiraukan
Tak perlu angkat bicara atas keadaan
Aku hanya sebatas rindu
Yang tak perlu kau rengkuh
Kamis, 05 Juli 2012
Ada Saatnya
Ada saat kuwarnai kuku menjadi pink
Sedikit menambah nuansa tuts keyboard saat itu
Tercipta tulisan yang tidak buruk
Dan beberapa alunan nada yang lumayan enak didengar
Ada saat kuhapus warna pink itu menjadi tidak ada sama sekali
Saat itulah mungkin nada-nada lupa kuciptakan
Tersibukkan oleh penciptaan yang lain
Tak apa sesekali, memang tak hanya disitu jemariku pergi
Kadang aku pink kadang aku plain
Begitupun dirimu,
kadang mencerahkan
kadang mengaburkan pandang
Suppose to be posted on July 3rd, 2012
Sedikit menambah nuansa tuts keyboard saat itu
Tercipta tulisan yang tidak buruk
Dan beberapa alunan nada yang lumayan enak didengar
Ada saat kuhapus warna pink itu menjadi tidak ada sama sekali
Saat itulah mungkin nada-nada lupa kuciptakan
Tersibukkan oleh penciptaan yang lain
Tak apa sesekali, memang tak hanya disitu jemariku pergi
Kadang aku pink kadang aku plain
Begitupun dirimu,
kadang mencerahkan
kadang mengaburkan pandang
Suppose to be posted on July 3rd, 2012
Senin, 02 Juli 2012
Hanya Aku yang Setia
Ada saatnya ketika semua pergi
Meninggalkanmu dalam kesendirian duniawi
Bersama sepotong kue pelangi dan secangkir kopi
Berhenti, tak ada yang perlu ditangisi
Air mata takkan merubah apa yang terjadi
Kini hanya pikirmu yang bisa pegang kendali
Buka kembali peta butamu
Genggam erat kompas tuamu
Langkahkan boots kulitmu dengan pasti keluar pintu
Kini kau menuju ke arah yang baru
Ke arahku
Karena hanya aku yang setia
Meninggalkanmu dalam kesendirian duniawi
Bersama sepotong kue pelangi dan secangkir kopi
Berhenti, tak ada yang perlu ditangisi
Air mata takkan merubah apa yang terjadi
Kini hanya pikirmu yang bisa pegang kendali
Buka kembali peta butamu
Genggam erat kompas tuamu
Langkahkan boots kulitmu dengan pasti keluar pintu
Kini kau menuju ke arah yang baru
Ke arahku
Karena hanya aku yang setia
Anakku Kinnara
Perlahan kulihat dia beranjak pergi
Hati-hati mengejar bayangannya sendiri
Tergelak walau entah mengapa harus
Berteriak meski tak jelas apa yang dimaksud
365 hari sudah usianya kini
Selama itu juga dia selalu memberi arti
Dari bangun hingga tidur kembali
Tangis tawanya tak pernah jenuh tuk dipandangi
Aku tak ingin hidup tanpa dia
Hanya dia yang membuatku ada, bukan sebaliknya
Kuanggap dia telah mengerti
Setiap ujar yang kubisikkan setiap detik berganti
"Berjalanlah sejauh mungkin anakku
Kejarlah apapun yang kau mau
Jangan hiraukan apapun yang buatmu ragu
Kau lebih kuat dari apapun yang kau tahu"
Karena kaulah yang terindah,
Anakku Kinnara.
Sunday, July 1st 2012
Hati-hati mengejar bayangannya sendiri
Tergelak walau entah mengapa harus
Berteriak meski tak jelas apa yang dimaksud
365 hari sudah usianya kini
Selama itu juga dia selalu memberi arti
Dari bangun hingga tidur kembali
Tangis tawanya tak pernah jenuh tuk dipandangi
Aku tak ingin hidup tanpa dia
Hanya dia yang membuatku ada, bukan sebaliknya
Kuanggap dia telah mengerti
Setiap ujar yang kubisikkan setiap detik berganti
"Berjalanlah sejauh mungkin anakku
Kejarlah apapun yang kau mau
Jangan hiraukan apapun yang buatmu ragu
Kau lebih kuat dari apapun yang kau tahu"
Karena kaulah yang terindah,
Anakku Kinnara.
Sunday, July 1st 2012
Rasa yang Bisu
Rasa itu awal, rasa itu akhir
Tak beranjak, tak bergeming
Rasa itu rindu, rasa itu benci
Tak berkata jujur, tak juga melacur
Aku paham kau lewat telinga
Aku merasakanmu lewat dinding bergema
Aku denganmu hanyalah rasa yang bisu
Sebisu guratan pena diatas kaca bening tak bertuan
Saturday, June 30th 2012
Tak beranjak, tak bergeming
Rasa itu rindu, rasa itu benci
Tak berkata jujur, tak juga melacur
Aku paham kau lewat telinga
Aku merasakanmu lewat dinding bergema
Aku denganmu hanyalah rasa yang bisu
Sebisu guratan pena diatas kaca bening tak bertuan
Saturday, June 30th 2012
Jumat, 29 Juni 2012
Apa Kabar Kau Disana?
Apa kabar kau disana?
Kurindu hadirmu dalam kata atau suara
Tapi apalah aku patut memulai sapa
Apa kabar kau disana?
Beribu tanya selalu berulang dalam pikirku
Tapi apalah aku perlu begitu
Apa kabar kau disana?
Kudengar namamu bergaung sampai depan pintuku
Tahukah kau, kubangga pernah menjadi bagian tepi dalam hidupmu
Tidur yang nyenyak ya, inspirasiku.
Kurindu hadirmu dalam kata atau suara
Tapi apalah aku patut memulai sapa
Apa kabar kau disana?
Beribu tanya selalu berulang dalam pikirku
Tapi apalah aku perlu begitu
Apa kabar kau disana?
Kudengar namamu bergaung sampai depan pintuku
Tahukah kau, kubangga pernah menjadi bagian tepi dalam hidupmu
Tidur yang nyenyak ya, inspirasiku.
Kamis, 28 Juni 2012
Apakah itu Penting?
Konon kau kalahkan musuhmu
Dengan tajamnya kata dan rangkai cerita
Ditambah belas kasihan yang tak seharusnya ada
Saat kau berjalan dengan bisikan kemenangan
Apakah itu penting?
Konon kau taklukan dunia
Dengan membawa ribuan cinta
yang tertunduk kaku dibawah kakimu
Saat kau berdiri berharap puja
Apakah itu penting?
Konon katanya kau bahagia
Dengan emas yang kau taruh dibawah bantal
Ditambah permata yang kau sembunyikan di jelaga
yang tak akan habis saat kau lupa dunia
Apakah itu penting?
Konon katanya kau merasa nyaman
Dengan kesedirian tanpa titisan
Melenggang tanpa kuatir adanya tangisan kecil
Saat kau berlaga dengan topeng kebesaranmu
Apakah itu penting?
Konon katanya kau adalah segalanya
Penguasa masa penakluk semua mata
Duduk diantara pengikut yang setia
Saat kau memiliki kuasa penuh atas arah mereka
Apakah itu penting?
Apakah itu yang kau cari?
Apakah itu mimpi terbesarmu?
Lalu bagaimana dengan waktu?
Lalu bagaimana dengan roda kehidupan?
Lalu bagaimana dengan kehidupan setelah ini?
Apakah itu penting, buatmu?
Dengan tajamnya kata dan rangkai cerita
Ditambah belas kasihan yang tak seharusnya ada
Saat kau berjalan dengan bisikan kemenangan
Apakah itu penting?
Konon kau taklukan dunia
Dengan membawa ribuan cinta
yang tertunduk kaku dibawah kakimu
Saat kau berdiri berharap puja
Apakah itu penting?
Konon katanya kau bahagia
Dengan emas yang kau taruh dibawah bantal
Ditambah permata yang kau sembunyikan di jelaga
yang tak akan habis saat kau lupa dunia
Apakah itu penting?
Konon katanya kau merasa nyaman
Dengan kesedirian tanpa titisan
Melenggang tanpa kuatir adanya tangisan kecil
Saat kau berlaga dengan topeng kebesaranmu
Apakah itu penting?
Konon katanya kau adalah segalanya
Penguasa masa penakluk semua mata
Duduk diantara pengikut yang setia
Saat kau memiliki kuasa penuh atas arah mereka
Apakah itu penting?
Apakah itu yang kau cari?
Apakah itu mimpi terbesarmu?
Lalu bagaimana dengan waktu?
Lalu bagaimana dengan roda kehidupan?
Lalu bagaimana dengan kehidupan setelah ini?
Apakah itu penting, buatmu?
Patahan Arang
Aku terbangun diantara patahan arang
Menghitam dan mengotori pakaian
Rasa ku tak ada
Aku kosong seperti gelas-gelas kristal di dalam lemari
Kata ini semakin tak berarah
Tak ada lengan yang bisa kutarik pergi
Disini kuberdiri dengan kakiku
Aku yang menentukan akhirku
Hey angin!
Kemana kau bawa nafsuku?
Diasaat kubutuhkan dia dalam waktu penuh?
Suppose to be posted on June 27th (blame internet connection in Surabaya!)
Menghitam dan mengotori pakaian
Rasa ku tak ada
Aku kosong seperti gelas-gelas kristal di dalam lemari
Kata ini semakin tak berarah
Tak ada lengan yang bisa kutarik pergi
Disini kuberdiri dengan kakiku
Aku yang menentukan akhirku
Hey angin!
Kemana kau bawa nafsuku?
Diasaat kubutuhkan dia dalam waktu penuh?
Suppose to be posted on June 27th (blame internet connection in Surabaya!)
Selasa, 26 Juni 2012
Aku Memujamu
Aku memujamu,
Layaknya wanita yang menyatukan cermin-cermin retak,
berharap kembali utuh
Aku memujamu,
Layaknya rumput kering yang terbakar matahari,
menanti regenerasi
Aku memujamu,
Layaknya buku notes yang sudah penuh akan tulisan,
menunggu untuk digantikan
Aku memujamu,
Layaknya modem internet yang kehilangan signal,
mencari titik tepat
Aku memujamu,
Layaknya lipstik cair yang tidak terpoles rata,
berharap untuk dirapihkan
Aku memujamu,
Aku memujamu,
Aku memujamu,
Layaknya anak kecil yang ingin suaranya didengar,
dan berharap memberikan makna
Layaknya wanita yang menyatukan cermin-cermin retak,
berharap kembali utuh
Aku memujamu,
Layaknya rumput kering yang terbakar matahari,
menanti regenerasi
Aku memujamu,
Layaknya buku notes yang sudah penuh akan tulisan,
menunggu untuk digantikan
Aku memujamu,
Layaknya modem internet yang kehilangan signal,
mencari titik tepat
Aku memujamu,
Layaknya lipstik cair yang tidak terpoles rata,
berharap untuk dirapihkan
Aku memujamu,
Aku memujamu,
Aku memujamu,
Layaknya anak kecil yang ingin suaranya didengar,
dan berharap memberikan makna
Senin, 25 Juni 2012
Karena Aku adalah Kamu
Kita bersanding diatas peluh
Keluh, kesah dan gerutu
Air mata adalah langit kita
Duri ilalang adalah kasur kita
Esok pagi adalah harapan
Jalan keluar adalah teka teki
Mata air adalah berkah
Seyummu adalah anugerah
Apapun yang terjadi
Aku tak akan pergi
Walau tertatih langkah ini
Tetap bisa berjalan pasti
Karena aku adalah kamu
Kamu adalah tulang belakangku
Katamu arah bagiku
Pelukmu nafas bagiku
Kekasihku
Keluh, kesah dan gerutu
Air mata adalah langit kita
Duri ilalang adalah kasur kita
Esok pagi adalah harapan
Jalan keluar adalah teka teki
Mata air adalah berkah
Seyummu adalah anugerah
Apapun yang terjadi
Aku tak akan pergi
Walau tertatih langkah ini
Tetap bisa berjalan pasti
Karena aku adalah kamu
Kamu adalah tulang belakangku
Katamu arah bagiku
Pelukmu nafas bagiku
Kekasihku
Minggu, 24 Juni 2012
Tak Perlu Seperti Itu
Jemarimu terjuntai
Katamu membisu
Matamu tertunduk
Lesu
Tak Perlu Seperti Itu
Nafasmu memberat
Sesuatu menyumbat tenggorokan
Sejenak atau seterusnya
Menyerah
Tak Perlu Seperti Itu
Ini hidup bukan naskah
Tak tahu kapan berganti peran
Tak tahu kapan akan berakhir
Maka angkat dagumu, kau...
Tak perlu seperti itu
Mentari terbit, lalu tenggelam
Salju turun kelak mencair
Hujan deras kelak kan reda
Senyumlah
Tak perlu seperti itu
Kau anak manusia
Terlahir untuk bertahan
Terlahir untuk memberi makna
Bagaimanapun, kau...
Tak perlu seperti itu
Katamu membisu
Matamu tertunduk
Lesu
Tak Perlu Seperti Itu
Nafasmu memberat
Sesuatu menyumbat tenggorokan
Sejenak atau seterusnya
Menyerah
Tak Perlu Seperti Itu
Ini hidup bukan naskah
Tak tahu kapan berganti peran
Tak tahu kapan akan berakhir
Maka angkat dagumu, kau...
Tak perlu seperti itu
Mentari terbit, lalu tenggelam
Salju turun kelak mencair
Hujan deras kelak kan reda
Senyumlah
Tak perlu seperti itu
Kau anak manusia
Terlahir untuk bertahan
Terlahir untuk memberi makna
Bagaimanapun, kau...
Tak perlu seperti itu
Sabtu, 23 Juni 2012
Ku Ada untuk Kau Saja
Berhenti bertanya
Suatu yang tak terucapkan
Karena selalu tersirat
Ku ada untuk kau saja
Berhenti berkata
Kuharap hanya tatapan
Tak perlu ada tangis tercurah
Ku ada untuk kau saja
Saat kau terlelap
Saat kau terjaga
Saat kau tak ada
Ku ada untuk kau saja
Saat kau tak butuh aku
Saat kau ragukan aku
Saat kau tak lagi memendam rindu
Ku ada untuk kau saja
Suatu yang tak terucapkan
Karena selalu tersirat
Ku ada untuk kau saja
Berhenti berkata
Kuharap hanya tatapan
Tak perlu ada tangis tercurah
Ku ada untuk kau saja
Saat kau terlelap
Saat kau terjaga
Saat kau tak ada
Ku ada untuk kau saja
Saat kau tak butuh aku
Saat kau ragukan aku
Saat kau tak lagi memendam rindu
Ku ada untuk kau saja
Setia Entah Sampai Kapan
Langkah cepat
Berlari bagai mengejar kekasih
Menuju sesuatu yang angkuh
Ada suara kecil berbisik
Kamu terlambat
Putar arah segera
Namun pikiran enggan beranjak
"Aku disini saja"
"Kamu saja kesana"
Seraya terus menatap sesuatu
Berharap ada yang datang
Dan membawanya pergi
Raga mulai empati
"Kasihan kau sendiri"
"Bisa apa kau tanpaku?"
Berakhir mereka disini
Menanti si sesuatu yang angkuh
Setia entah sampai kapan
(Supposed to be posted on June 22. Blame internet connection)
Berlari bagai mengejar kekasih
Menuju sesuatu yang angkuh
Ada suara kecil berbisik
Kamu terlambat
Putar arah segera
Namun pikiran enggan beranjak
"Aku disini saja"
"Kamu saja kesana"
Seraya terus menatap sesuatu
Berharap ada yang datang
Dan membawanya pergi
Raga mulai empati
"Kasihan kau sendiri"
"Bisa apa kau tanpaku?"
Berakhir mereka disini
Menanti si sesuatu yang angkuh
Setia entah sampai kapan
(Supposed to be posted on June 22. Blame internet connection)
Kamis, 21 Juni 2012
Ketika Koma menjadi Titik
Serat itu terhanyut
Sederhana dan mungkin terlupakan
Mencoba untuk tidak terjebak
Akan suatu ketidakpastian
Hidup ini adalah pilihan, katanya
Banyaknya tikungan dan jalan keluar
Tak mampu tentukan kokohnya hati
Yang tersisa hanya jati diri
---------
Serat itu tiba di tempat baru
Disambut tetesan embun dan kicauan burung
Entah apa artinya dia kini
Yang pasti, dia bahagia disini
Ketika koma menjadi titik
Mungkin dibutuhkan lembaran baru, katanya
Yang bergaris atau kosong sama sekali
Yang penting warna tinta yang terpatri
---------
Sederhana dan mungkin terlupakan
Mencoba untuk tidak terjebak
Akan suatu ketidakpastian
Hidup ini adalah pilihan, katanya
Banyaknya tikungan dan jalan keluar
Tak mampu tentukan kokohnya hati
Yang tersisa hanya jati diri
---------
Serat itu tiba di tempat baru
Disambut tetesan embun dan kicauan burung
Entah apa artinya dia kini
Yang pasti, dia bahagia disini
Ketika koma menjadi titik
Mungkin dibutuhkan lembaran baru, katanya
Yang bergaris atau kosong sama sekali
Yang penting warna tinta yang terpatri
---------
Rabu, 20 Juni 2012
Lebih Baik Begini
Sekedar bertutur
Sekedar tersalur
Hati tertutup
Mata terbuka
Lebih baik begini
Detik berlanjut
Bulan bersambut
Mulut terbungkam
Tangan berpegangan
Lebih baik begini
Hentikan langkahmu di depan pintu
Atau cukup diujung jalan
Tak lebih kita butuhkan
Tak kurang kita miliki
Lebih baik begini
Inspirasiku
Imajinasiku
Tak ada indah pada waktunya
Tak perlu nyata pada saatnya
Lebih baik begini
Langganan:
Postingan (Atom)